1.Pondasi
Gambar 1: Contoh Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal merupakan pondasi yang memiliki kedalaman tidak lebih dari 3 meter. Pondasi dangkal biasanya digunakan pada jenis tanah yang stabil (keras) dan bangunan yang tidak terlalu tinggi (1-5 lantai).
Gambar 1: Contoh Pondasi Dalam
Pondasi dalam merupakan pondasi yang didirikan di permukaan tanah dengan kedalaman yang ditentukan, dimana daya pendukung dasar pondasi sangat dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah, pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter di bawah dari permukaan tanah.
2. Sloof
Gambar 1: Contoh Sloof
Sloof adalah jenis konstruksi beton bertulang yang dibuat khusus untuk luas penampang dan jumlah pembesiannya, yang disesuaikan dengan kebutuhan beban yang akan dipikul oleh sloof tersebut nantinya.
Untuk mempertimbangkan luas penampang atau ukuran sloof ini, pertama dibutuhkan perhitungan teknis yang tepat agar sloof tersebut nanti benar-benar mampu untuk memikul beban dinding bata diatasnya nanti.
Sloof terletak pada bagian bawah dari rumah, tempatnya berada diatas pondasi dan sloof berfungsi untuk memikul beban dinding agar tetap kuat sehingga tidak terjadi pergeseran atau penurunan pada dinding yang dapat menyebabkan keretakan pada dinding.
3. Kolom
Gambar 2: Contoh Pemasangan Kolom
Kolom adalah struktur tekan vertikal dari rangka struktur yang menumpu beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan penting dari suatu bangunan, kolom juga dikatakan elemen struktur yang bertugas untuk meneruskan beban dari balok menuju ke pondasi. Jika kolom tidak kuat, hal terburuk yang terjadi adalah bangunan akan runtuh (collapse).
Menurut Usman (2008), secara garis besar kolom dibagi menjadi 2 kelompok tama yaitu kolom utama dan kolom praktis. Kolom utama adalah kolom yang berfungsi untuk menyangga beban utama yang ada diatasnya dengan dimensi yang beragam sesuai kebutuhan. Sedangkan kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu menahan beban yang ditanggung kolom utama dan biasanya kolom jenis ini tersembunyi karena letaknya menyatu dengan dimensi dinding yaitu 15 x 15 cm.
4. Balok
Gambar 2: Contoh Balok
Balok adalah bagian struktur bangunan yang bertumpu pada kolom diujungnya, dengan satu ujung bebas derajat dan tidak memiliki momen untuk tahanan. Seperti halnya struktur lainnya, nilai dari semua reaksi, pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya. Balok juga merupakan elemen struktur yang tidak ada partisi dibawahnya, justru berfungsi sebagai penahan beban jika ada lantai atau beban diatasnya.
5. Ring Balk
Gambar 3: Ring balk
Ring balk juga bagian struktur bangunan yang tipikal dengan balok. Bedanya adalah balok terletak pada bagian yang tidak ada partisi dibawahnya, dan ring balk terletak tepat diatas tumpukan batu bata atau dinding.
Ring balk dibuat kaku dan difungsikan sebagai penahan beban dari rangka kuda-kuda untuk diteruskan menuju kolom penopang yang selanjutnya diteruskan menuju pondasi. dan ring balk juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar bila terjadi pergerakan semua kolom-kolom dapat kuat dan stabil.
6. Plat Lantai
Gambar 4: Ilustrasi Pembesian Plat Lantai
Plat lantai adalah salah satu jenis struktur bangunan yang terletak pada lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, dan merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lainnya.
Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan. Plat lantai dalam pengerjaannya terbagi menjadi 2 macam yaitu plat lantai kayu dan palt lantai beton bertulang. Kebanyakan dimasyarakat yang digunakan dalam bangunan bertingkat saat ini adalah plat lantai beton bertulang karena keuntungannya yang lebih kuat.
Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal
Untuk saat ini biasanya plat lantai beton bertulang terdiri dari rangkaian besi ulir ataupun polos dengan diameter sesuai kebutuhan yang diikat satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh kemudian di cor.
7. Tangga
Gambar 5: Tangga
Tangga adalah sebuah konstruksi yang didesain untuk menghubungkan dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain dan diasanya tangga digunakan untuk menghubungkan dua lantai atau lebih pada suatu bangunan.
Suatu kostruksi tangga dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulang, dan juga lain sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Berdasarkan penelitian dan survey, tangga adalah sistem konstruksi pada bangunan yang paling beresiko banyak menimbulkan kecelakaan/masalah apabila dirancang tidak tepat dalam memperhitungkan aspek-aspek keselamatan.
Dan ada beberapa bagian pada tangga seperti: Ibu tangga, anak tangga, railing, bordes, dan baluster. Dan saat ini konstruksi tangga yang banyak digunakan yaitu jenis tangga beton, tangga baja, dan tangga kayu.
Untuk tangga beton, konstruksi yang terjadi adalah konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja.
Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 - 2.5 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan. Untuk ukuran besi yang digunakan biasa berkisar mulai ukuran 8-19 mm.
8. Atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan. Ada banyak jenis-jenis atap yang digunakan pada saat ini tergantung keinginan dari pemilik rumah.
Gambar 6: Macam-Macam Bentuk Atap
Sebenarnya atap sangat menarik, tetapi ada hal utama yang paling penting pada atap yaitu struktur rangka atap. Karena atap yang baik adalah atap yang memiliki struktur yang kuat dan kokoh terhadap segala macam gaya.
Rangka didalam atap memiliki fungsi menyalurkan tekanan dari atap ke struktur bangunan lainnya yang berada dibawahnya. Atap memiliki fungsi sebagai penahan atap dari tekanan - tekanan yang diberikan dari atap itu sendiri.
Didalam perkembangan jaman rangka atap pun ikut berkembang yang biasanya di dalam kebiasaan masyarakat bahan yang di gunakan untuk membuat rangka atap adalah balok kayu dengan seiring perkembangan jaman balok kayu pun mulai ditinggalkan.
Sekarang kebanyakan pengembang perumahan sudah beralih ke baja ringan. Untuk bagian penutup atap sudah banyak jenisnya saat ini mulai dari genteng, seng, multi roof, dan lain-lain.