- Identifikasi dimensi galian pondasi
Seperti kita lihat pada gambar pondasi lajur diatas dimensi galian pondasi tersebut dengan kedalaman tanah urug -75 dan kedalaman pondasi -155, mengapa demikian..? ini dikarenakan pondasi dangkal merupakan pondasi yang memiliki kedalaman tidak lebih dari 3 meter. Pondasi dangkal biasanya digunakan pada jenis tanah yang stabil (keras) dan bangunan yang tidak terlalu tinggi (1-5 lantai).
Lain halnya dengan pondasi tapak, kebanyakan pondasi ini berbentuk bujur sangkar untuk mengefektifkan ruang dan menjamin keseimbangannya. Pondasi yang didirikan di permukaan tanah dengan kedalaman yang ditentukan, dimana daya pendukung dasar pondasi sangat dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah, pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter di bawah dari permukaan tanah.
- Identifikasi dimensi dan spesifikasi pondasi
pondasi dari pasir urug yang ketebalanya 15 cm dan amstamping adalah batu kali setebal 20 cm yang berisikan pasir atau batu mangga pecah dicelah-celahnya hingga kokoh lalu material dari pondasi tersebut batumangga pecah atau kalibelah yang keras dan berkualitas baik dan tidak ada retak dan batu kosong yang aslinya adalah Batu kapur atau batu penahan bulat atau berpori , yang tidak boleh dipakai ialah batu yang terbungkus umpur.
- Identifikasi dimensi dan spesifikasi sloof
Untuk pekerjaan sloof yang harus kita fahami adalah ukuran dari sloof yang kita gunakan, panjang pondasi yang akan diberi sloof diatasnya, diameter besi pokok daripada sloof bisanya 4 – 6 batang minimal besi diameter 10 mm, tetapi disini kita memakai 4 besi dan berdiameter 12 dan behel diameter besi 8 dan berjarak 12 cm, besi cincin dan jarak pemasangan besi cincin.
- Penulangan pada pondasi tapak
a) Mu = (0.5)x σ x ((B-c1)/2)2) x B = 12.64 kNm
b) m = fy/0.85fc = 18.82 kNm
c) Rn = Mu/Øbd2 = 0.15
- Penulangan sloof
Ukuran sloof biasanya adalah 15x20cm, dirancang/dibuat dengan menggunakan besi tulangan berdiameter 12 mm dengan jumlah besi 4 buah dan ukuran begel berdiameter 8 mm tersusun berjarak 15cm, menurut para ahli (SNI) besi tulangan harus mempunyai kuat tarik 2400 kg/cm2, lalu campuran untuk mengecor beton adalah 1 PC (1 ember semen) : 2 PS (2 ember pasir ayakan) : 3 PK (3 ember koral/mortal) dan dicampur dengan ½ ember berisi air sehingga menjaikan beton semakin kuat setara 175kg/cm2.
- Identifikasi campuran beton
Adonan semen yang dipakai untuk pasangan pondasi lajur adalah 1pc : 5ps.Air yang digunakan harus bersih dan air tidak bercampur dengan minyak dan bahan kimia yang dapat merusak dari badan pondasi tersebut dan adapun Pasir yang digunakan dalam pembuatan pondasi tersebut haruslah bersih dan bebas dari lumpur tanah liat dan kotoran organik dan bahan-bahan yang dapat merusak kekuatan pondasi tersebut oleh karena itu pasir yang akan dipakai harus terlebih dahulu diayak dengan lubang kira –kira sebesar 10 mm.
- Identifikasi mal/bekisting
Mal atau bekisting sering kita sebut adalah suatu sarana untuk pembantu struktur beton sebagai pencetak beton sesuai dengan ukurannya, bentuknya, rupanya ataupun letak yang direncanakan. Karena bersifatnya yang sementara, mal/bekisting akan dicopot atau dilepas setelah beton sudah kering dan kuat.
Mal/bekisting sendiri mempunyai makna bagian dari konstruksi yang bekerja sebagai pembentuk dari beton. Peranca mempunyai makna sebagai bagian dari konstruksi mal/bekisting yang berfungsi menahan dari beban yang berada diatasnyan pada saat pengecoran, baik dari beban vertikal maupun beban horizontal.