MATAARSITEK | Stabat - Belum juga berakhir pandemi Covid-19, bahkan di negeri yang tercinta kita ini. Segala upaya yang dapat diperbuat untuk mencegah dan membantu masyarakat bahkan dari pihak pemerintah sangat mengharapkan agar masyarakat dapat bekerja sama dalam penanganan pandemi covid-19 , mulai dari langkah yang terkecil yaitu mencuci tangan dan anjuran memakai masker pada saat diluar rumah.
Gambar 1. Tiga kecamatan tergenang banjir
Segala jenis bantuan sangat dibutuhkan oleh masyarakat walaupun itu hanyalah sebuah ide ataupun ilmu yang disampaikan kepada orang awam guna untuk penangan diri dari covid-19. Bulan ini wilayah Kabupaten langkat memasuki musim penghujan, musim penghujan juga berdampak pada tetangganya yaitu Kota Binjai Medan dan sekitarnya dan tentu jelas Kota Stabat juga terkena dari dampak musim tersebut.
Gambar 2. Mengemas bantuan sembako
(dokumen pribadi)
Dampak musim hujan yang tidak ditangani secara apik dapat menyebabkan banjir sehingga berdampak fatal apalagi didalam masa pandemi covid -19 ini. Masyarakat tampak sesulitan didalam menguraikan masalah dan menyelesaikan dampak tersebut. Ide dan respon mahasiswa Universitas Malikussaleh jurusan Arsitektur Panji Masuriya, memberikan bantuan sembako dan mendesain drainase sebagai pengabdian mahasiswa kepada desa dan merasa ikut terpanggil dalam berjuang demi menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Gambar 3. Memberi bantuan sembako
(dokumen pribadi)
Salah satu masyarakat , Sabariyah , Kamis (14/5/2020) mengatakan kegiatan yang diseponsori oleh Mitra Arsitektur Sumatra Utara, mendapat respon yang baik dari desa dan masyarakat setempat.
"Terimakasih atas bantuan sembako berupa kebutuhan pokok beserta masker sehingga dapat mengurangi beban kebutukan ditengah pandemik covid-19 ini," katanya.
TAGS: unimal, Langkat, Stabat, KKN, corona, covid-19.